Berbeda dari buku yang kamu biasa baca. Bukan buku gambar, bukan juga buku cerita, tapi sebuah buku misterius yang membuat pusing para ilmuwan selama lebih dari seabad. Yap, kali ini kita akan membahas tentang sejarah Manuskrip Voynich, buku paling misterius di dunia.

Manuskrip Voynich atau Voynich saja adalah sebuah buku yang berisi banyak ilustrasi gambar dan tulisan dari bahasa yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Buku ini pertama kali dibeli oleh Wilfrid Voynich dari seorang pedagang buku asal polandia di kampus jesuit italia pada tahun 1912.

Setelah membelinya, Wilfrid pun merasa kebingungan, siapa yang menulis buku ini? darimana asalnya? lalu ditulis dalam bahasa apa buku ini? dan banyak pertanyaan lainnya.

Manuskrip Voynich

Kebingungan ini membuat Wilfrid membawa buku tersebut ke Amerika dimana ada banyak ilmuwan yang akan membantunya memecahkan rahasia buku tersebut. Penelitian pun dilakukan, para kriptolog berusaha memecahkan bahasa tersebut, namun mereka hanya bisa menyimpulkan satu hal. Bahasa yang digunakan dalam buku tersebut adalah bahasa asli dan bukan hanya sekedar coretan belaka, namun kabar buruknya adalah bahasa ini tidak pernah dijumpai sebelumnya.

Yang membuat para peneliti percaya kalau buku tersebut menggunakan bahasa asli adalah karena huruf yang muncul sangat konsisten, sangat mirip dengan buku pada umumnya yang hurufnya sering berulang. Disamping itu bentuk huruf dan variasinya sangat sulit untuk dikatakan kalau tulisan-tulisan dalam buku tersebut dibuat secara otomatis. Dari gaya penulisannya pun bisa diketahui kalau buku tersebut ditulis oleh dua orang atau lebih.

Manuskrip Voynich

Selama lebih dari seabad, ada banya teori yang perihal isi dari buku ini, namun ada tiga teori utama yang banyak digunakan oleh ilmuwan. Pertama, buku ini dibuat dengan sandi yang bertujuan untuk menyembunyikan maksud tersembunyi didalamnya. Kedua, buku ini adalah palsu.

Pendapat yang muncul adalah bahwa buku ini ditulis oleh seorang penipu di abad pertengahan, bahkan ada pula yang menuduh bahwa voynich lah penipunya. Ketiga, buku ini memang ditulis dalam bahasa asli namun ditulis dalam bahasa yang belum diketahui.

Manuskrip Voynich

Dari ketiga teori ini, banyak peneliti cenderung pada teori yang ketiga. Mungkin saja kalau buku ini ditulis oleh sebuah bahasa dari peradaban yang pernah ada di masa lalu namun peradaban tersebut terlanjur hilang tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.

Jika memang benar seperti itu bisa saja kalau buku ini sebenarnya adalah ensiklopedia tentang kebudayaan di masa lalu. Walaupun teori-teori tersebut belum bisa dipecahkan, satu hal yang pasti, masih banyak hal di dunia ini yang belum kita ketahui.

Saat ini Manuskrip Voynich disimpan di Beinecke Rare Book and Manuscript Library di Universitas Yale, jika kamu pergi Ameerika, sempatkan untuk berkunjung ke Universitas Yale untuk melihat buku ini.